Oleh : Ariani Bakhitah
Tujuan utama mahasiswa menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi adalah demi mendapatkan ilmu, skill dan kompetensi agar mahir didalam suatu bidang. Saat ini, walaupun banyak lulusan perguruan tinggi, namun sedikit mahasiswa yang tidak memiliki skill dan kompetensi apapun. Hal ini yang membuat angka pengangguran di Indonesia tumbuh sangat tinggi. Mahasiswa kurang dilatih potensial skill dan kompetensi dibidangnya, sehingga kalah bersaing di dunia industri.
Oleh karena itu, solusi yang dapat diterapkan adalah membuat barometer indikator skill guna mempersiapkan sertifikasi kompetensi keahlian dibidangnya, yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa memasuki dunia kerja. Sehingga Perguruan Tinggi dapat menentukan kualitas mahasiswa sebelum mereka lulus. Memberikan wadah uji sertifikasi sebagai bentuk dari kepedulian masa depan, nama baik, dan kualitas dari perguruan tinggi itu sendiri. Pemerintah telah memberikan kesempatan dan wadah untuk uji kompetensi secara gratis dan dapat digunakan sebagai lisensi kompetensi dibidangnya. Keahlian kompetensi dapat disesuaikan dengan standar nasional dan minat bakat mahasiswa, sehingga mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik.
Salah satu bidang yang akan berkembang 5 tahun kedepan dan merupakan program terkini Pemerintah adalah industri pariwisata. Dimana, industri pariwisata bagi Indonesia sangat tinggi peluangnya. Hanya beberapa kampus yang fokus akan keahlian di bidang pariwisata, namun harus mampu menunjukan bahwa lulusan mahasiwa dapat bersaing di industri pariwisata.
Di kampus, mahasiswa dididik memiliki tenaga terampil didunia kerja. Selain itu, juga belajar menggunakan teknologi social media sebagai wadah untuk mempromosikan produk pariwisata, kemudian belajar cara mengolah data teknologi guna menganalisa minat consumer terhadap produk subtantantif industri pariwisata. Dengan demikian, walaupun tidak secara khusus mempelajari dunia digital tetapi mampu menciptakan peluang pekerjaan dan jabatan sendiri hingga berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Dengan membantu orang lain (khususnya mahasiswa) menjadi tenaga terampil sama dengan membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan mendidik mereka menjadi karyawan terampil. Hal ini dapat menguntungkan banyak pihak dan menjadi kebanggaan tersendiri serta membawa nama baik kampus di industri.