Rahmat Allah Pada yang Takwa
Haqers, Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada manusia sebagai petunjuk jalan menuju kebenaran. Tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya, begitu pula tidak ada pertentangan sedikit pun di sana. Barang siapa yang mendalaminya dan mengamalkannya akan beruntung dan barang siapa yang menjauhinya akan celaka. Keberuntungan itu diperoleh karena terdapat penjelasan yang gamblang tentang golongan mana saja yang akan dirahmati dan golongan yang dilaknati.
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
Siapakah mereka? Mari kita kupas satu per satu.
Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,”Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah
ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah
ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”
Tidak mudah untuk lulus dari segala cobaan dan ujian keimanan yang Allah syaratkan. Tak heran jika mereka yang lulus adalah mereka yang dicintai oleh Allah Swt. Lalu bagaimanakah kita bisa mencapai level kesabaran ini?
Ketahuilah bahwa kesabaran adalah bagaikan lautan tak bertepi, sungai tak berujung. Maka, jika ada orang yang mengatakan kesabaran saya sudah habis, maka itulah batas kesabaran yang dia ciptakan sendiri. Atau ada yang mengatakan, saya sudah bersabar, dan kesabaran itu ada batasnya. Orang itu keliru, karena ujung kesabaran itu tidak akan pernah ada hingga kita sendiri yang menciptakannya.
Golongan yang
kedua adalah orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah Swt.
Golongan yang
ketiga adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesuai firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 13 yang artinya,”Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Orang yang berbuat baik adalah golongan yang dicintai oleh Allah. Dalam ayat itu disebutkan bahwa memaafkan, termasuk perbuatan baik yang dicintai Allah Swt. At-Tabari di dalam kitabnya menjelaskan perbuatan baik adalah mereka yang menjaga diri dari terjerumus ke dalam larangan-larangan Allah dan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan perintah-perintah-Nya, menegakkan kewajiban terhadap-Nya.
Perbuatan baik sendiri tidak terbatas pada ibadah-ibadah
mahdah, akan tetapi banyak sekali kebaikan yang bisa dilakukan oleh seorang hamba yang mengharapkan ridha-Nya. Karena, setiap gerak dan langkah seseorang bisa bernilai kebaikan jika diniatkan untuk jalan Allah dan percaya bahwa Allah mengawasinya setiap saat.
Contoh kecil adalah menyingkirkan paku di jalan, perbuatan ini sangat mulia karena menyelamatkan orang dari kemungkinan tertusuk atau terluka dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang lainnya. Bukankah diperintahkahkan untuk berlomba-lomba dbnv,y nbgbalam kebaikan? Maka, mari kita sama-sama niatkan segala gerak-gerik kita untuk ibadah kepadaNya, sehingga Allah sayang dan cinta kepada kita.
Seiring sejalan dengan amal kebaikan kita yang kita persembahkan, hiasilah hidup kita dengan ketakwaan paripurna dalam menjalankan syariatNya dengan dibingkai unsur-unsur kesabaran dalam menjalani segala ujian yang diberikan. Semoga Allah menganugerahi kita sifat-sifat orang yang bertakwa, sesuai tujuan dalam berpuasa yang sebenarnya, yaitu meraih predikat takwa.
Wallahu a’lam bisshowab.
Like this:
Like Loading...
Terkait