Oleh : Naufal Asyiri Banuarli
Riset merupakan salah satu bentuk kontribusi seseorang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, oleh karena itu banyak masyarakat khususnya mahasiswa dan pengajar berbondong- bondong melakukan riset dengan harapan apa yang diteliti mampu memberikan dampak signifikan terhadap pebaikan kondisi masyarakat. Akan tetapi dalam prakteknya, kebanyakan mahasiswa membuat riset hanya sebatas syarat untuk tugas akhirnya dan mendapatkan titel sarjana. Bisa dibilang riset yang dilakukan hanya sebagai prasyarat saja, sehingga seringkali apa yang diteliti tidak memiliki banyak kontribusi dalam upaya memberikan kemajuan terhadap ilmu pengetahuan serta menyelesaikan permasalahan pada masyarakat.
Banyak permasalahan yang dihadapi peneliti sehingga riset yang dilakukannya seringkali tidak maksimal, diantaranya mahasiswa yang belum terlalu berpengalaman dalam hal riset, kedua yaitu dana riset yang tidak mendukung. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan kualitas riset nasional, pemerintah perlu menerapkan beberapa kebijakan seperti penambahan jumlah anggaran riset, mengingat saat ini jumlah anggaran riset Indonesia bisa dikatakan jumlahnya masih rendah, dimana pada tahun 2018 dan 2019 jumlah dana riset yang dikeluarkan kementerian keuangan berturut- turut yaitu 41,82 Triliun dan 35,7 Triliun. Artinya apabila dihitung kauantitasnya, dana riset Indonesia dua tahun terakhir turun kurang lebih 15%. Padahal jumlah peneliti di Indonesia jumlahnya sangat banyak. Perlu diketahui juga bahwa menurut UNESCO, idealnya sebuah negara yaitu mengeluarkan setidaknya 2% dari total pendapatan PDB untuk dana riset, sedangkan dalam beberapa tahun terakhir, dana riset di Indonesia tidak pernah menyentuh angka 2%. Inilah yang menjadikan riset berskala besar perlu untuk dilakukan.
Setiap perguruan tinggi tentu memiliki porsi dana riset yang berbeda- beda, ini juga yang sering kali menghambat karena banyak dosen yang ingin melakukan riset dan tidak didukung oleh dana yang ada di universitas. Akibatnya tentu hasil riset yang tidak maksimal dan tidak memnuhi standar publikasi. Kita tahu bahwa seorang peneliti harus mampu menciptakan riset mandiri, namun di era keterbukaan seperti sekarang ini justru riset kolaboratiflah yang paling dibutuhkan. Salah satu upaya untuk memaksimalkan riset nasional yaitu dengan melakukan riset berskala besar. Maksudnya yaitu riset yang dilakukan antar universitas yang ada di seluruh Indonesia dan dalam prosesnya tidak hanya melibatkan dosen saja, akan tetapi dalam prosesnya mahasiswa juga perlu dilibatkan. Tujuannya yaitu agar mahasiswa paham seputar dunia riset sehingga nantinya mahasiswa tidak binggung lagi apabila ingin melakukan riset.
Riset berskala besar tentu menjadi ajang bagi para peneliti untuk saling bertukar ide dan gagasan sehingga outputnya yaitu terciptanya sebuah riset yang komprehensif, implementatif, dan mampu memperbaiki tatanan masyarakat. Penelitian berskala besar jelas diperlukan sekarang ini, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat dan bersifat interdisiplin, sehingga penelitian kolaboratif seperti ini diharapkan mampu melahirkan gagasan- gagasan kreatif dan inovatif dan tentunya dapat melahirkan riset- riset berkualitas. Maksud riset berskala besar yaitu kegiatan riset yang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi yang membentuk tim menjadi beberapa bagian sesuai dengan permasalahan yang berkembang di masyarakat. Keuntungan dari adanya riset kolaboratif semacam ini yaitu riset yang dilakukan dapat beberapa aspek, tidak kaku seperti riset pribadi yang hanya mampu mengkaji satu permasalahan saja.
Meskipun riset yang dilakukan tidak mengatasnamakan pribadi, akan tetapi riset berskala besar dilakukan atas nama negara, artinya inovasi yang mereka lakukan tentu akan jauh bermanfaat karena dilakukan atas berbagai pertimbangan dengan memperhatikan kondisi masyarakat. Apalagi pada zaman modern seperti sekarang ini, riset tidak bisa dilepaskan perannya dalam upaya kemajuan bangsa. Perguruan tinggi sebagai penghasil peneliti- peneliti hebat sudah seharusnya berperan penting dalam kegiatan riset, karena di perguruan tinggi diajarkan teori, kemudian meramu teori yang telah didapat menjadi sebuah riset ilmiah. Lewat aksi nyata seperti ini, maka pemerintah optimis jumlah riset di Indonesia akan meningkat pesat dan tentunya riset yang dilakukan bereputasi internasional.
Riset bersakala besar tentu harus didukung oleh peningkatan anggaran riset yang dikeluarkan pemerintah pusat, sebab hal tersebut dapat memacu lahirnya banyak riset dan publikasi ilmiah di Indonesia. Perguruan tinggi tentu harus menjadi pelopor dari lahirnya riset- riset berkualitas yang tentu riset tersebut mampu menjawab permasalahan yang berkembang di masyarakat.