Oleh: Hairunnisah KAWAN SLI 3
Penempatan : Kabupaten Asahan
Kuliah tidak menjamin untuk mendapatkan pekerjaan yang layak karena dibangku kuliah tidak pernah diajarkan bagaiman mendapatkan pekerjaan. Kebanyakan mahasiswa ketika lulus mengalami kebingungan, mau kerja apa?. Bagi yang memiliki modal melanjutkan kuliah S2 menjadi pilihan dengan harapan agar mendapatkan pekerjaan yang layak. Fenomena yang terjadi sekarang adalah banyak sekali sarjana yang pengangguran. Melihat fenomena ini muncul pertanyaan besar, apakah kuliah itu penting? Jawabanya penting. Kemudian seberapa penting kuliah? Hal itu bergantung pada apa yang terjadi saat proses perkuliahan tersebut. Kuliah sangat bagus untuk mempebanyak pengetahuan yang berkaitan dengan jurusan yang diambil, belajar kepemimpinan, disiplin dan sosial learning.
Mahasiswa ketika sudah dinyatakan lulus, mereka akan dilepaskan di lautan lepas yang ombaknya sangat besar. Akan banyak tantangan dan rintangan yang akan mereka hadapi. Membutuhkan banyak skill dan pengalaman untuk menaklukan tantangan yang ada. Namun apa jadinya ketika kuliah, mereka hanya memiliki pengalaman berenang di kolam renang dan hanya diajarkan gaya katak. Hal inilah yang menyebabkan output dari perguruan tinggi kebanyakan prematur yang terutama dalam bidang pendidikan. Akibatnya, banyak sarjana tidak terpakai karena ijazah saja tidak menjamin untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Selama ini, mahasiswa seakan-akan dianggap sama sedangkan setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Salah satu contoh kecil mahasiswa dianggap sama yaitu kabijakan pengambilan mata kuliah pilihan. Setiap jurusan pada perguruan tinggi menyediakan mata kulian pilihan namun sangat terbatas dan paling banyak hanya 2 mata kuliah persemester. Terkadang mata kuliah pilihan yang diberikan hanya sedikit memberi dampak positif pada pengembangan potensi mahasiswa bahkan ada yang tidak berkembang sama sekali. Mengapa terjadi hal yang demikian? karena mata kuliah pilihan tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tersebut.
Perguruan tinggi idealnya memberi peluang untuk mahasiswa merdeka dalam belajar. Memilih mata kuliah pilihan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu bentuk dari merdeka belajar. Bagaimana cara menciptakan merdeka belajar dalam sebuah perguruan tinggi?. Untuk menemukan solusi perlu adanya kolaborasi dari semua perguruan tinggi minimal yang berada di lingkup wilayah yang sama. Saatnya perguruan tinggi memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah pilihan sesuai kebutuhan meskipun mata kuliah tersebut berada di perguruan tinggi yang berbeda dengan tempat ia berkuliah. Merdeka belajar akan menghasilkan mahasiswa yang memiliki bekal berupa skill utuk mengarungi lautan kehidupan yang penuh dengan dinamika.