Menghafal Alquran Adalah Impian Hidup
Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi setiap muslim. Sebagai orang Islam kita harus menjaga kemurnian Alquran. Salah satu menjaga kemurniannya yaitu dengan menghafalkannya. Memang tidak semudah yang kita bayangkan untuk menghafalnya tapi jika kita mempunyai tekad dan keinginan yang kuat insyaaalla Allah akan memudahkan jalan kita untuk bisa menghafalnya. Tentu, dalam proses untuk menghafal banyak rintangan yang harus kita hadapi. Problem dan tantangan orang menghafal Alquran adalah :
1.Mental ( Psikologis ). Menurut Dr. Majdi Faruq Ubaid adalah 90% keberhasilan dalam menghafal Alquran adalah ditentukan oleh faktor Psikologis dan 10% ditentukan oleh keterampilan, ketekunan dan urusan managemen. Seorang penghafal Alquran harus mempunyai psikologis yang kuat sebab jika tidak begitu orang akan selalu merasa berat dengan apa yang dihadapi. Janga dibuat berat untuk menghafal Alquran lakukan dengan senyaman mungkin dengan begitu kita tidak merasa terbebani saat menghafalkannya. Menurut K.H Adlan Ali kunci sukses orang yang menghafal Al-Quran itu ada 3 yaitu Niat lillahi ta’ala, mempunyai ‘azam dan himmah aliyah ( kemauan atau cita cita yang kuat ) dan istiqamah. Ketiga itu jadikan proses awal untuk bisa menghafalkannya.
2.Mudah lupa. Sifat lupa itu pasti. Semua manusia pasti pernah lupa tidak mungkin jika tidak. Tapi jangan biarkan lupa itu menjadikan malas untuk menghafalkannya. Lupa untuk menghafal Alquran itu karena penghafal Alquran kurangnya Murojaah (mengulang hafalan), kesan yang lemah , percampuran materi hafalan dan perbuatan maksiat. Karena yang membuat kita dosa saaat lupa untuk menghafal Alquran adalah ketika kita sudah hafal tapi kita acuh terhadapnya, tidak mengulang ulang yang sudah di hafalkannya.
3.Managemen waktu. Sebagai penghafal Alquran kita harus menanamkan dalam diri kita bahwa kita adalah penghafal Alquran yang harus memenuhi kewajiban. Jadi kita harus bisa membagi waktu dengan baik.
4.Skala prioritas. Harus memprioritaskan Alquran dengan yang lainnya. Bahkan untuk hal-hal yang tidak penting kita harus berani berkata tidak. Tanamkan dalam diri kita bahwa Menghafal Alquran adalah Prioritas dalam Hidup. Menghafal Alquran adalah Impian hidup.
5.Lingkungan. Dalam proses menghafal Alquran usahakan untuk mencari lingkungan yang dapat mendukung kita untuk kegiatan menghafal Alquran. Karena lingkungan itulah yang menjadi faktor eksternal saat kita menghafal Alquran.
6.Godaan dan Ujian Lawan Jenis. Solusinya adalah bagaimana kita berusaha memanage perasaan itu dengan selalu diarahkan kepada hal-hal yang positif dengan disertai selalu memohon kepada-Nya agar diberi kekuatan dan diberi pendamping hidup yang terbaik untuk kita baik didunia maupun di akhirat.
7.Internet dan Sosial Media. Saat ini penjelmaan syetan yang paling dahsyat ada pada fasilitas. Terutama yang sekarang paling sering digunakan adalah internet dan medsos. Bukan bermaksud melarang untuk menggunakannya tapi kita harus tau bagaimana kita dapat mengendalikan oleh internet dan medsos bukan malah kita dikendalikan olehnya.
Hidup itu atas berbagai dari keyakinan. Kalau kita sudah yakin untuk menghafalkannya. Maka, tinggalkan yang selama ini dilarang oleh Allah dan lakukan apa yang diperintahkan oleh-Nya. Apapun rintangannya tetaplah istiqomah karena Allah jauh lebih tahu rasa sakit yang kita rasakan. Jangan menyerah ketika rasa sakit itu suatu saat pasti akan diubah menjadi sejuta keindahan. Semoga kita bisa menjadi Hamilul Qur’an.