Ini Tugas Kita Haqers
Menyiapkan generasi emas sesuai Al-Qur’an dan sunah, Haqers perlu melakukan tiga hal sebagai berikut:
Pertama, islamisasi diri. Islamisasi diri adalah berperilaku sesuai syari’at Islam yang sumbernya Al-Qur’an dan sunah, meningkatkan iman dan takwa, bersatu padu dalam payung ukhuwah islamiyah serta jangan pernah meninggalkan ulama. Anak-anak kita ditekankan pelajaran akidah bahwa dia memiliki ikatan dengan Allah Swt. semenjak masih dalam kandungan ibunya, beriman kepada Allah serta bertauhid. Anak memahami hanya Allah tempat bersandar dan meminta segala sesuatu.
Dengan islamisasi diri maka akan timbul akhlak yang baik, akhlak yang baik terhadap Allah, manusia dan lingkungan hidup yaitu berprasangka baik kepada Allah, berbuat baik ke sesama manusia dan tidak merusak lingkungan. Anak yang baik agamanya adalah generasi emas yang rajin beribadah, kelak mereka akan rajin zakat, infak dan sedekah, suka menolong, tidak narkoba, tidak berjudi, tidak merokok, tidak minum minumas keras, disiplin dan berbakti kepada kedua orang tua. Anak yang baik agamanya takutnya hanya kepada Allah Swt. takut atas siksa, adzab dan murka-Nya.
Kedua, islamisasi keluarga, ini harus dilakukan agar anak dan istri kita terhindar dari azab neraka. “Wahai orang-orang beriman! Periharalah dirimu dan keluargamu dan api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu… (QS.at-Tahrim: 6). “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsipa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS.al-Munafikun: 9). “Harta dan anak-anak adalah perhiasankehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhan-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS.al-Kahfi: 46). Berdoa saja tidak cukup kalau tidak dibarengi dengan perbuatan yang menopang doa tersebut yang tidak lain adalah ketakwaan kepada-Nya. Sebagai kepala keluarga yang baik, selayaknya memiliki tanggung jawab yang besar untuk bisa menahkodai kapalnya berlayar melintasi samudera kehidupan yang penuh dengan lika-liku agar sampai bersama-sama keluarganya di surganya Allah Swt.
Ketiga, istikamah, bagi seorang muslim istikamah adalah sebuah keniscayaan. Istikamah dalam islamisasi diri dan keluarganya karena setan selalu mengikuti anak Adam ke mana saja dia berada. Sebagaimana janjinya setan, “Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur” (QS. Al-Araaf: 17). “Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka istikamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati” (QS.al-Ahqaf: 13). Dengan tiga poin di atas kiranya dapat dijadikan rujukan menciptakan generasi emas berdasarkan Al-Qur’an dan sunah, semoga.
Wallahu a’lam bish shawab