Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Menghafal Alquran
Kami yakin jika penghafal Alquran tak hanya menjadi monopoli laki-laki, perempuan pun bisa menjadi penghafal Alquran hebat. Tapi menghafal Alquran bisa menjadi tantangan tersendiri untuk ibu rumah tangga, lalu bagaimana cara menyemangati ibu rumah tangga agar selalu semangat menghafal Alquran?
1. Jangan pernah berprasangka buruk bahwa kita terlalu sibuk untuk menghafal Alquran (tidak punya waktu untuk menghafal sebab harus mengurus suami, anak, dll), karena pikiran ini tidak akan diridhoi oleh Allah Swt.
Prasangka inilah yang menjadi kendala utama bagi ibu rumah tangga dalam menghafalkan Alquran. Berprasangka baiklah bahwa orang yang berjuang untuk Allah pasti akan dimudahkan-Nya. In tanshurullaha yanshurkum, wa yutsabbit aqdaamakum
2. Jangan pernah berpikir, “Saya tidak punya bakat menghafal Alquran, semua orang punya bakat, berupa rasa ghibtoh (iri) terhadap orang yang hafal Alquran. Senang mendengar taujih tentang Alquran. Senang berlama-lama dengan Alquran (bisa duduk tiga jam membaca alQuran). Asyik ketika sedang berkhalwat dengan Alquran dan senang berteman dengan para penghafal Alquran (ash shuhbah ash sholihat).
3. Jangan menghafal Alquran niatnya untuk dunia. Sesungguhnya semua ‘amal akan dibalas sesuai niatnya. Lantunkan doa Rasulullah saw.: Allahumma laa taj’aliddunya akbaro hammina walaa mablagho ‘ilmina (Ya Allah, jangan jadikan dunia sebagai cita-cita terbesar kami dan pencapaian akhir ilmu kami).
4. Ingatlah selalu bahwa menghafal Alquran adalah aktivitas paling berharga, paling nikmat, paling asyik, karena di dalamnya ada tadabbur. Menghafal adalah mengulang-ulang (bagian) ayat dan surat yang akan kita hafalkan. Dalam proses menghafal ini akan muncul detik-detik mustajab, di mana kita merasa ayat-ayat tersebut ‘berbicara’ kepada kita. Inilah yang memunculkan rasa takut kepada Allah.
“Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan, yaitu Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang; gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang pada waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya.” (QS az-Zumar [39]: 23
5. Berilah Alquran waktu yang definif (bukan waktu sisa) dan tetapkan target harian. Bagi waktu menjadi tiga: menghafal, murajaah hafalan lama, dan terakhir murajaah hafalan baru. Misalnya, satu jam sebelum subuh hingga ½-1 jam setelah subuh untuk menghafal baru. Kemudian waktu antara Maghrib-Isya untuk murajaah hafalan lama, dan satu jam setelah Isya untuk murajaah hafalan baru. Prioritaskan waktu ini, jadikan denitif, jangan lakukan hal yang lain sebelum target ini tercapai.
6. Banyaklah berdoa sebelum, ketika dan setelah menghafal Alquran. Berbicaralah kepada Allah. Mengadu dan menangislah kepada Allah ketika mulai merasa jenuh dan sulit pada satu bagian ayat atau surat. InsyaAllah setelah itu perasaan akan menjadi lega, pikiran akan menjadi terang dan proses menghafal akan menjadi lebih mudah. Perasaan ini hanya Allah berikan kepada hamban-Nya yang ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Cakeeeepp ini …
Sejuk banget