Mampu menghafal seluruh Alquran 30 juz adalah impian semua muslim di dunia, tak heran jika banyak yang giat untuk menghafal Alquran. Tetapi pernahkah Haqers mengalami kesulitan ketika menghafal Alquran? Jangan berputus asa Haqers, karena perlu diketahui jika Alquran adalah rahmat Allah dan putus asa adalah kesesatan serta pebuatan orang sesat.
ومن يقنط من رحمة ربه إلا الضآلون
Hanya orang-orang tersesat yang berputus asa dari rahmat Allah. (al-Hijr: 56)
Kami ingin memotivasi Haqers bahwasanya tidak hafal-hafal Alquran adalah menyenangkan. LHO KOK BISA? Makanya simak poin-poinnya di bawah ini dong.
1. Double Rewards
Satu huruf Alquran sama dengan satu kebaikan dan satu kebaikan 10 pahala. Bagi yang kesulitan melafalkan, satu hurufnya diganjar dua kebaikan. Berarti setiap hurufnya 20 pahala. Semakin sulit semakin banyak. Kalikan dengan jumlah pengulangan yang sudah Haqers lakukan. Rasulullah ﷺ bersabda,
الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَؤُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Orang yang mahir membaca Alquran, bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Alquran tergagap-gagap akan mendapatkan dua pahala. (Ahmad).
2. Prime Time
Alquran, seluruhnya adalah kebaikan. Tak hafal-hafal ketika mencoba menghafalnya berarti Haqers berlama-lama dalam kebaikan. Semakin lama semakin baik, bukankah kita menghafal untuk mencari kebaikan? Maka beruntunglah Haqers.
3. Pahala Niat Tahfiz Alquran
Ketika menghafal Alquran, berarti Haqers sudah punya niat yang kuat. Rasulullah ﷺ menyebut 70 syuhada dalam tragedi sumur Ma’unah sebagai qori (hafiz), padahal hafalan mereka belum sempurna.
Loh, kok bisa belum hafal Alquran sudah dianggap sebagai hafiz?
Karena seandainya mereka masih hidup, mereka akan terus menghafal. Jadi, meski tak hafal-hafal, Haqers adalah hafiz selama tak berhenti menghafal. Bukankah hafiz yang sebenarnya adalah di akhirat?
4. Kepuasan Tersendiri
Tahfidz Alquran ibarat masuk ke sebuah taman yang indah. Mestinya Haqers betah dan nyaman, bukan ingin buru-buru keluar. Menghafal tak hafal-hafal adalah cara Allah memuaskan kita menikmati taman itu. Tersenyumlah.
5. Terhindar dari Maksiat
Ketika menghafal menjadi sulit dan tak kunjung berhasil, dapat dipastikan selama itu indra mata, telinga, dan lisan Haqers tidak sedang melakukan maksiat. Semakin lama durasinya, semakin bersih, semakin baik.
6. Tak Sia-sia Menghafal Alquran
Memegang mushaf adalah kemuliaan, dan melihatnya adalah kesejukan. Haqers sudah mendapatkan hal itu saat menghafal kendati belum tamat hafalannya.
7. Menggugurkan Dosa
Adakalanya kita banyak berbuat maksiat. Baik yang terasa maupun tidak, sengaja maupun tidak. Semoga gagal hafal adalah kifaratnya saat tidak ada tebusan dosa kecuali itu.
8. Disayang Allah
Tak hafal-hafal mungkin karena Allah sangat cinta kepada kita. Allah tak memberikan ayat-ayat-Nya sampai kita benar-benar layak dicintai-Nya. Jika kita tidak senang dengan keadaan seperti ini, perlu dipertanyaakan kepada siapa sebenarnya selama ini kita mencintai.
9. Lelah yang Terbayar
Setiap kali menghafal, kemudian lupa tentu melelahkan. Inilah lelah yang memuaskan, karena setiap payahnya dicatat sebagai amal shalih. Semakin susah semakin shaleh.
Allah adalah Alkhaliq bukan makhluk seperti manusia. Manusia tidak akan menghitung dan menghargai kegagalan kita. Tapi, Allah akan memberi nilai dan mensyukuri setiap usaha hambanya, sekecil apapun.
…وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ
…Siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (Asy-Syura: 23).
10. Road to Ikhlas
Melihat semua hikmah di atas, sulit menghafal kitab suci Alquran, tandanya di pintu hidayah. Berarti Haqers sedang dijauhkan dari nafsu. Jauh dari nafsu tandanya dekat dengan ikhlas, dan ikhlas lahirkan mujahadah yang hebat.
Semoga sepuluh hal di atas dapat memotivasi Haqers untuk menghafal lebih semangat lagi.
Inspirasi: https://www.openulis.com/sulit-menghafal-al-quran/